Sabtu, 30 Oktober 2010

Perzinahan Zainuddin MZ: Kiai Sejuta Umat

Jakarta Pedangdut Aida Saskia yang mengaku keperawanannya direnggut oleh Zainuddin MZ akan melaporkan dai sejuta umat itu ke polisi. Aida berencana lapor setelah kejadian itu berlalu 9 tahun. Kenapa baru sekarang?

Aida menuturkan, dirinya sempat memendam sendiri mengenai peristiwa yang dialaminya bersama Zainuddin itu. Stres pun melandanya sampai ia ingin bunuh diri.

Orangtua Aida yang curiga pada perilaku putri mereka mencoba menguak apa yang dialami oleh pelantun ‘Ayam Jago’ itu. Akhirnya Aida pun mengungkapkan kalau Zainuddin MZ telah merenggut keperawanannya di sebuah villa di Puncak, Bogor. Saat itu usianya baru 16 tahun.

Aida baru berani bicara kepada kedua orangtuanya mengenai peristiwa tersebut tiga tahun lalu. Saat itu ayah Aida langsung menghubungi dai asal Jakarta itu.

“Papa menghubungi tangan kanan Zainuddin. Akhirnya meminta kita ketemu di suatu tempat. Mediatornya namanya Yudha, tapi sekarang sudah meninggal,” kisah Aida saat berbincang dengan detikhot melalui telepon, Senin (11/10/2010).

Dalam pertemuan itu, Zainuddin sempat mengajak Aida menikah. Namun saat itu perempuan 25 tahun itu menolak.

“Saya ini punya keluarga, ayah, ibu dan adik-adik. Saya memikirkan bagaimana perasaan mereka kalau papa saya diambil sama perempuan lain. Saya tidak mau merebut suami orang. Apa iya saya mau menyerahkan diri ke orang setua dia,” tutur Aida berapi-api.

Dalam pertemuan dengan orangtua Aida itu, Zainuddin juga sempat minta maaf dan mengakui dirinya khilaf. Ia pun berjanji sebagai bentuk tanggung jawabnya akan memberikan Aida rumah, mobil dan sebuah usaha.

“Untuk masalah keperawanan, dia sempat mengajak saya operasi keperawanan. Katanya dia punya kenalan dokter,” beber Aida lagi.

Saat itu Aida pun menunggu janji dai 59 tahun itu. Zainuddin pun berjanji akan minta maaf ke keluarga besarnya.

Tiga tahun berlalu pasca permintaan maafnya pada orangtua Aida, Zainuddin tidak kunjung merealisasikan janjinya. Aida pun merasa telah dipermainkan. Apalagi akhir-akhir ini dai yang pernah aktif di Partai Bintang Reformasi itu kembali muncul di televisi.

“Perasaan dan batin saya yang tidak bisa terima bahwa dia selalu ceramah tentang perzinahan dan dia juga pernah berceramah tentang perkosaan anak di bawah umur. Kok bisa yah dia ceramah tentang apa yang sudah dia lakukan dan aku rasa itu tidak pantas didengar oleh seluruh umat dia,” urainya.

Makanya kini Aida mau buka suara soal apa yang dialaminya bersama Zainuddin. Ia pun minta pada dai yang pernah kuliah di IAIN Syarif Hidayatullah itu agar mengakui perbuatannya dan meminta maaf.

Cukupkah pengakuan dan permintaan maaf Zainuddin itu untuk Aida? “Dengan pemberitaan ini saja dia sudah hancur. Sebagai sesama umat Islam, apa salahnya memaafkan dan dia harus memenuhi janjinya,” tandasnya.(eny/mmu)

Selasa, 26 Oktober 2010

Apakah Islam dan Syariah Lebih Memiliki Kemiripan Dengan Ideologi Nazi Daripada Agama?

Sejak aksi keji yang dilakukan oleh para teroris Muslim dari Timur Tengah pada tanggal 11 September 2001 atas nama Islam, masyarakat Amerika Serikat dan Barat memperdebatkan apakah Islam adalah “Sebuah agama damai” atau lebih sebagai sebuah ideologi totalitarian yang dibungkus dengan jubah agama. Sayangnya, terlihat bahwa Qur’an, Syariah, dan serangan teroris Islam dalam kurun waktu tiga puluh tahun terakhir, mengindikasikan bahwa Islam benar-benar merupakan sebuah ideologi totalitarian yang terlibat dalam usaha untuk menaklukkan seluruh dunia, sama seperti yang pernah dilakukan oleh Naziisme. Perbedaan utama adalah, jika Nazi didasarkan pada afiliasi rasial – Islam didasarkan pada afiliasi religius.

Apakah Islam dan Syariah Lebih Memiliki Kesamaan Dengan Ideologi Nazi Daripada Dengan Agama? Atau “Islam Uber Alles”


Selasa, 19 Oktober 2010

Geertz Wilders: Berpidato di Berlin

Para Sahabat yang kekasih,

Saya sangat senang berada di Berlin pada hari ini. Seperti yang saudara-saudara ketahui, undangan yang disampaikan kepada saya oleh sahabat saya René Stadtkewitz, telah mengakibatkan ia kehilangan keanggotaannya di kelompok CDU di Parlemen Berlin. Namun demikian, René tidak menyerah terhadap tekanan itu. Ia tidak mengkhianati keyakinan-keyakinannya. Pemecatannya tersebut telah mendorongnya untuk mendirikan sebuah partai politik baru. Saya mengucapkan selamat padanya dan mendoakannya agar mendapatkan semua yang terbaik. Seperti yang telah saudara-saudara dengar, beberapa minggu terakhir ini saya sangat sibuk. Pada awal minggu ini kami berhasil membentuk sebuah pemerintahan minoritas yang terdiri dari kaum liberal dan Kristen demokrat yang akan didukung oleh partai saya. Ini adalah sebuah peristiwa yang bersejarah bagi negara Belanda. Saya sangat bangga karena saya juga telah membantu hingga ini dapat terwujud. Pada saat ini juga konferensi partai Kristen Demokrat sedang memutuskan apakah mereka akan menyetujui koalisi ini atau tidak. Jika mereka menyetujuinya, kita akan dapat membangun kembali negara kita, memelihara identitas nasional kita dan memberikan masa depan yang lebih baik kepada anak-anak kita.